Dua hari yang lalu aku membaca status facebook mu, di sana kau mengatakan bahwa kau memegang rambutnya dan melihat senyumnya, itu senyuman termanis yang pernah kau lihat.
Entah kenapa ketika aku membaca itu, aku cemburu. Aku tau rasanya tak pantas untuk menyemburuimu seperti dulu aku menyemburuinya.
Kau menanyakan aku kenapa. Aku membenci pertanyaanmu itu. Benci dan sangat membencinya.
Saat kau tau bahwa aku cemburu kau segera menelponku,
Demi apapun aku membencimu. Kau bilang dia calon kakakku. Kau juga pernah bilang aku jangan sakit hati kalo kau dengan yang lain.
Itu permintaan bodoh. Sangat bodoh. Aku kembali teringat karma. Inikah balasanku mengabaikan lelaki yg menyukaiku selama ini?
Kalo kau tidak ingin membuatku sakit hati, seharusnya jangan kau dekati aku.
Taukah kau, aku rela gak tidur demi mendengar suaramu. Aku memang bodoh. Aku benci kau.
Aku akan mulai menjauhimu dengan caraku. Percayalah.